
Dubai: Obligasi Nasional telah menggandakan ukuran investasinya menjadi Dh14 miliar (semester pertama tahun 2023) dibandingkan dengan Dh8 miliar yang dikelolanya pada tahun 2020.
“Kami sekarang mendekati investasi senilai Dh14 miliar yang kami kelola untuk investor kami,” kata CEO Mohammed Qasim Al Ali. “Kami telah menggandakan dana kami dari tahun 2020. Sebelum 2019, pertumbuhan kami sekitar lima persen. Sekarang pertumbuhan rata-rata kami sekitar 25 persen,” katanya. Ini menunjukkan percepatan pertumbuhan budaya menabung di UEA.
“Masyarakat memahami pentingnya tabungan untuk melindungi diri mereka sendiri dan orang yang mereka cintai dan mendapatkan lebih banyak keuntungan dari uang yang tidak digunakan.”
Diversifikasi adalah kuncinya
Perusahaan pengelola dana mengatakan filosofi investasinya berlanjut pada jalan berisiko rendah hingga menengah di berbagai sektor. Sifat dana kami adalah (untuk memastikan) perlindungan modal dan kemudian fokus pada pertumbuhan, kata Al Ali. Sekitar 50 persen dari investasi dana tersebut adalah pendapatan tetap (deposito financial institution), dan sekitar 8 persen adalah ekuitas yang terdaftar. “Obligasi Nasional juga telah meningkatkan porsinya di lembaga pendidikan Taleem sebesar 5 persen, meningkatkan complete pangsa kami menjadi 22 persen. Kami juga merupakan anchor investor (Dh 200 juta) saat Al Ansari melakukan IPO,” jelasnya.
Di actual estat, perusahaan saat ini memiliki investasi senilai Dh3,7 miliar (25 persen). “Kami terus menerima pengembalian stabil yang disesuaikan dengan risiko pada semua kategori investasi actual estat kami,” tambah Al Ali. CEO juga mengatakan bahwa perusahaan tidak memiliki rencana untuk akuisisi apa pun. “Ini bukan pasar akuisisi yang tepat karena valuasi berada pada degree tertinggi yang pernah ada… Kami mungkin mempertimbangkannya setelah pasar mendingin.”
Pengembangan sisi produk
Dari sisi produk, Obligasi Nasional sangat berfokus pada ‘Klub Tabungan Emas’, sebuah skema yang pada prinsipnya ditujukan untuk mengelola dana yang disediakan oleh pemberi kerja UEA.
Mengomentari keberhasilannya, Al Ali mengatakan lebih dari 100 perusahaan telah mendaftar untuk rencana tersebut sejak diluncurkan pada akhir 2021. “Tingkat keberhasilan kami lebih baik dengan perusahaan kecil dengan ukuran staf sekitar 20-40 karyawan. Perusahaan besar membutuhkan waktu untuk memutuskan karena dewan mengawasi aktivitas keuangan, ”jelas Al Ali. CEO mengatakan juga berencana untuk meluncurkan skema tabungan lain sekitar bulan September tahun ini.
“Kami juga telah melihat peningkatan besar (sebesar 176 persen) dalam rencana penghematan bulanan yang dipilih pelanggan kami pada paruh pertama tahun 2023 dibandingkan tahun lalu. Ini menandakan bahwa masyarakat telah banyak belajar dari pengalaman pandemi tentang pentingnya memiliki dana darurat,” ujar Al Ali.