
“Jika Anda ingin membangun bangsa Anda, Anda perlu membangun generasi terlebih dahulu. Pemberdayaan perempuan sangat penting untuk perbaikan masyarakat. Untuk itu, pendidikan dan pelatihan perempuan lebih penting. Kita juga perlu mengedukasi orang tua dan anak tentang peluang kerja di bidang penerbangan,” ujarnya.
“Wanita ada di semua bidang penerbangan, tidak hanya sebagai pilot. Ada lebih banyak insinyur, pengawas lalu lintas udara, staf medis, teknis dan hukum,” katanya.
Dia berbicara di Ladies in Aviation tenth Anniversary Convention, sebuah acara yang diselenggarakan bersama dari Airport Present edisi ke-22.
Dalam sambutannya, Sheikha Mozah Bint Marwan Al Maktoum, Letnan Satu Pilot, Dubai Police Airwing, mengatakan kesenjangan gender masih besar di bidang penerbangan dan diperlukan roadmap yang efektif untuk menyelesaikan masalah ini.
Dia berkata bahwa dia membentuk Shehana, Ladies in Aviation Affiliation, untuk memberdayakan dan mendukung wanita di industri penerbangan. Visi Shehana adalah untuk memajukan keseimbangan gender dalam industri penerbangan melalui kemitraan dan kolaborasi lokal, regional dan internasional.
“Wanita di UEA tidak hanya didengar dan dilihat tetapi dihormati dan dilibatkan. Untuk meningkatkan kesetaraan gender perlu adanya kerjasama antara sponsor, pemerintah dan organisasi pendukung perempuan di dunia penerbangan,” ujarnya.
Menyampaikan Pidato Tamu Kehormatan Kuljit S. Ghata-Aura, Presiden, Boeing Timur Tengah Türkiye dan Afrika, mengatakan UEA telah membuat langkah signifikan dalam memberdayakan perempuan di industri penerbangan, dengan hampir 27.000 perempuan saat ini bekerja di sektor ini, mewakili 42 persen tenaga kerja.
“Boeing telah mengambil langkah-langkah untuk mendukung kesetaraan gender di tempat kerja di UEA. Pada bulan Desember 2022, kami bergabung dengan 15 perusahaan dari sektor swasta UEA dalam menandatangani ikrar untuk mempercepat pemajuan kesetaraan gender dalam angkatan kerja UEA dengan meningkatkan keterwakilan perempuan dalam peran kepemimpinan hingga 30 persen pada 2025. Ikrar ini merupakan peluang penting bagi kami untuk memperkuat upaya kami dan menyelaraskannya dengan agenda keseimbangan gender UEA,” katanya.
Secara international, representasi perempuan dalam tenaga kerja Boeing meningkat menjadi 24,6 persen, baik karena upaya perekrutan maupun retensi yang lebih kuat.
“Di sini, di UEA, kami juga bangga bermitra dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dalam mempromosikan kesetaraan gender di sektor penerbangan,” ujarnya.